Senin, 03 Agustus 2009

FLU BABI ( INFO TENTANG FLU BABI )

INFORMASI SEPUTAR FLU BABI
Dunia belakangan ini dikejutkan oleh penyebaran penyakit baru dari binatang. Setelah anthrax dan flu  
burung ternyata sekarang ada juga penyakit flu babi. 
Penyebaran penyakit ini diduga lewat udara. Influenza babi atau "flu babi" awalnya merupakan penyakit respirasi akut sangat menular pada babi yang disebabkan oleh salah satu virus influenza babi, termasuk di antaranya virus influenza tipe A subtipe H1N1, H1N2, H3N1, H3N2. Angka kesakitan akibat infeksi virus yang menyebar di antara babi melalui udara baik dengan kontak langsung maupun tidak langsung dengan babi pembawa virus itu cenderung tinggi pada populasi babi namun tingkat kematian akibat penyakit ini rendah, antara satu persen hingga empat persen. 
Infeksi influenza babi pada manusia beberapa kali pernah dilaporkan terjadi. Manusia biasanya tertular flu babi dari babi dan, meski sangat sedikit, dari orang yang terinfeksi karena berhubungan dengan babi atau lingkungan peternakan babi. Kasus penularan flu babi dari manusia ke manusia sendiri terjadi dalam beberapa kasus namun masih terbatas pada kontak dekat dan sekelompok orang saja.
Hingga saat ini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa flu babi menular melalui makanan, dalam hal ini daging babi dan produk turunannya yang ditangani dan dimasak secara tepat, sehingga tetap aman mengonsumsi produk tersebut. 
Gejala flu babi pada manusia umumnya serupa dengan gejala infeksi virus influenza yang biasa menyerang manusia yakni demam lebih dari 37,8 derajad celcius, sakit tenggorokan batuk, pilek, sakit kepala dan nyeri.
Tindakan pencegahan antara lain bisa dilakukan dengan menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit, menutup hidung dan mulut saat batuk atau bersin, mencuci tangan dengan air dan sabun, sebisa mungkin menghindari kontak dengan orang lain saat flu serta mencari pertolongan medis jika sakitnya parah supaya mendapatkan pengobatan.
Dalam kejadian flu babi di Amerika Serikat dan Mexico, pemerintah setempat merekomendasikan penggunaan oseltamivir dan zanamivir untuk pencegahan dan pengobatan namun demikian kasus flu babi yang dilaporkan terjadi baru-baru ini umumnya bisa disembuhkan tanpa membutuhkan pertolongan medis khusus dan pemberian obat antivirus tertentu.Informasi Tentang Flu Babi (Swine Flu) 

Apa itu flu babi? 
Flu babi adalah penyakit yang disebabkan virus influenza tipe A dengan subtipe H1N1 yang menyerang babi, dan saat ini mulai menyerang manusia. Risiko kematian akibat virus flu babi adalah 6%, lebih rendah dibandingkan dengan flu burung mencapai 80-90%.

Penularan: 
Flu babi dinyatakan dapat menular dari manusia ke manusia sehingga potensi penularan menjadi lebih cepat. Virus tidak menular melalui daging babi jika dimasak dengan suhu minimal 71o C.
Virus flu babi lebih sulit berkembang di negara tropis beriklim panas seperti Indonesia. Cara penularan melalui udara atau kontak langsung dengan penderita, dengan masa inkubasi 3-5 hari.

Gejala penyakit: 
Gejala penyakit flu babi sama dengan flu biasa, seperti:
Demam tinggi biasanya > 39 o C. 
Sakit kepala, batuk, pilek, nyeri tenggorokan dan sesak nafas. 
Pegal linu dan iritasi mata. 
Bisa disertai diare atau muntah. 

Cara pencegahan: 
Hindari bepergian ke daerah endemik. 
Pemakaian masker di daerah endemik. 
Menghindari berjabatan tangan atau berciuman dengan penderita. 
Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir.

Pengobatan dan Vaksinasi: 
Bila ada gejala flu dengan riwayat sebelumnya kontak dengan babi dan penderita flu babi, segera hubungi dokter. Dari penelitian, antigen flu babi tidak sama dengan antigen flu manusia sehingga vaksinasi flu manusia tidak dapat mencegah flu babi. Waspada Flu Babi  
  Maraknya pemberitaan mengenai flu babi di negara eropa dan amerika yang bermula dari negara mexico membuat masyarakat Indonesia perlu mewaspadai "flu babi" tersebut. Hingga saat ini Flu Babi (Swine Flu) yang disebabkan virus H1N1, saat ini telah menelan 149 korban meninggal dunia di Meksiko dan menyerang 1.600 orang lainnya. Sedikitnya 40 kasus dilaporkan di Amerika Serikat, enam di Kanada, dua di Skotlandia dan satu kasus di Spanyol.

 Walaupun belum ditemukan di Indonesia, Departemen Kesehatan saat ini telah melakukan antisipasi agar penyakit mematikan tersebut tidak masuk ke Indonesia. Langkah yang dilakukan adalah memasang 10 thermal scanner untuk mendetektsi suhu badan di terminal kedatangan bandara internasional Sukarno-Hatta Cengkareng dan sarana karantina di bandara. Mengaktifkan kembali sekitar 100 sentinel untuk surveillance terhadap penyakit serupa influenza atau Influenza Like Ilness (ILI) dan pneumonia baik dalam bentuk klinik maupun virologi.

Selain itu Departemen Kesehatan juga menyiapkan obat-obatan untuk penanggulangan Flu Babi yang pada dasarnya adalah Oseltamivir/tamiflu di Puskesmas dan rumah sakit. Selain itu, Depkes juga menyiagakan 100 RS rujukan Flu Burung yang sudah ada untuk menangani kasus Flu Babi. Menyiapkan laboratorium untuk pemeriksaan virus H1N1 di berbagai Laboratorium Flu Burung yang sudah ada serta menyebarluaskan informasi ke masyarakat luas dan lintas sektor terkait.

Bagaimana kita mengetahui bahwa kita terkena flu babi ? Gejala flu babi mirip dengan flu burung, yaitu demam, batuk pilek, lesu, letih, nyeri tenggorokan, napas cepat atau sesak napas, mungkin disertai mual, muntah dan diare. Cara penularannya melalui udara dan dapat juga melalui kontak langsung dengan penderita dengan masa inkubasinya 3 sampai 5 hari.

Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, masyarakat dihimbau untuk mewaspadai flu babi dengan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, menutup hidung dan mulut apabila bersin, mencuci tangan pakai sabun setelah beraktivitas, dan segera memeriksakan kesehatan apabila mengalami gejala flu. Bagi masyarakat yang telah melakukan perjalanan ke negara terjangkit flu babi, disarankan memeriksakan kesehatannya ke fasilitas kesehatan terdekat.

Waspadai penularan flu babi antarmanusia 
Ragam - Kesehatan 
WASPADA ONLINE

Penularan virus flu babi antarmanusia mulai terjadi di Indonesia. Departemen Kesehatan mencatat sedikitnya dua warga negara Indonesia tertular virus H1N1 dari penderita flu babi yang baru tiba dari luar negeri.


"Mereka tertular temannya yang baru pulang dari luar negeri," kata Direktur Jenderal Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Tjandra Yoga Aditama, akhir pekan lalu.

Penularan virus H1N1 penyebab flu babi antarmanusia dapat terjadi saat kontak langsung melalui batuk, bersin, atau benda yang pernah bersentuhan dengan penderita.

Berikut tips agar terhindar dari flu babi disampaikan Working Group ASEAN for One Health,

Cuci tangan anda sesering mungkin
Mencuci tangan dengan sabun dan air beberapa kali dalam sehari. Keringkan tangan anda setelah dicuci. Jika tidak ada air, anda mungkin bisa menggunakan bahan pencuci tangan dari alkohol.

Hindari bersentuhan mata, hidung atau mulut
Virus influenza sering menyebar ketika seseorang bersentuhan dengan penderita yang terkontaminasi oleh kuman, kemudian bersentuhan dengan mata, hidung atau mulutnya.

Hindari kontak terlalu dekat
Hindari berdekatan dengan seseorang yang sedang sakit. Untuk sementara, hindari berjabat tangan, serta ciuman dengan orang di wilayah yang dilaporkan terserang wabah influenza.

Tinggallah di rumah jika sedang sakit
Jika mungkin, tinggallah di rumah dan hindari pusat-pusat keramaian, jika anda sedang sakit. Anda akan membantu mencegah orang lain dari kemungkinan tertular oleh penyakit anda.
 
Gunakan penutup hidung dan mulut
Gunakan sapu tangan atau tisu ketika anda sedang batuk atau bersin untuk mencegah penyebaran virus. Jika tidak punya tisu, gunakan lengan baju bagian depan, jangan pakai telapak tangan. Buanglah tisu di tempat sampah.

Tetaplah menjaga jarak
Jika anda sedang sakit, jagalah jarak dengan orang lain untuk melindungi mereka agar tidak ikut terserang sakit.

Terapkan gaya hidup sehat
Pikirkan ulang untuk merokok, istirahat atau tidur yang cukup, olahraga secara rutin sehingga tubuh bisa aktif, mengelola tingkat stress, meminum air banyak-banyak, memakan makanan bernutrisi.

Konsultasi dengan dokter jika anda sakit
Datanglah ke pusat layanan kesehatan atau dokter jika ada tanda-tanda gejala anda sedang sakit, seperti susah bernafas, pikiran sedang kacau, dan muntah-muntah.

Tunda perjalanan jika sedang sakit
Jika anda sedang sakit, sebaiknya anda berpikir ulang untuk melakukan perjalanan dengan pesawat atau alat transportasi lainnya. Jika anda terpaksa harus terbang ke negara yang terserang flu Babi, kemudian anda merasa sakit setelah kembali, maka anda secepatnya harus konsultasi ke dokter.

Ikuti perkembangan informasi dari otoritas kesehatan lokal
Anda perlu tetap mengikuti perkembangan situasi terkini dari wabah influenza dan saran-saran yang disampaikan oleh otoritas kesehatan lokal.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Comments

Introduction

Recent Posts